Minggu, 01 Januari 2012

Management User




User adalah bagian yang sangat penting dari sebuah sistem opreasi, karena user adalah komponen dari sistem komputer yang dihubungkan oleh sistem operasi agar dapat mengerjakan perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang diberikan oleh user.User berperan penting karena user adalah pemegang kekuasaan penuh terhadap sistem operasi, apabila terjadi kesalahan instruksi maka sebuah sistem operasi bisa mengalami crash atau kerusakan. Dalam linux user terbagi menjadi dua bagian, yaitu super user (root) dan user biasa yang termasuk dalam golongan/group users. User root adalah Super User dalam sebuah sistem linux, setiap mesin linux pasti mempunyai user root, user ini sangat tidak dianjurkan untuk pemakaian sehari-hari dikarenakan user ini memiliki semua akses ke semua system file dalam linux. Ini akan sangat berbahaya apabila terjadi kesalahan dalam pemakaiannya.

Untuk mengidentifikasi user root biasanya ditandai dalam shell/bash linux dengan tanda #, sedangkan user biasa ditandai dengan $. User biasa memiliki hak terbatas terhadap direktory file dan system file terkecuali jika permition file nya diperbolehkan oleh root (ini berkaitan dengan ‘chmod’ akan dibahas di edisi mendatang), user ini memiliki hak tidak terbatas pada home direktorynya sendiri; (misalnya: /home/dendy) dan temporary directory (/tmp).

mengubah user hanya bisa dilakukan di dalam root dan tidak bisa di lakukan di tempat user.

Jika dibandingkan dengan sistem operasi windows root adalah Administrator Account sedangkan user biasa adalah user-user lain yang merupakan Limited Account. Dalam linux daftar user dapat dilihat di sebuah file /etc/passwd disana dapat dilihat user-user yang sudah ada beserta UID dan groupnya dengan perintah : ~# more /etc/passwd sebagai root.

Penambahan User Account.

Pembuatan user account dapat menggunakan dua perintah yang berbeda, yakni useradd dan adduser. Berikut penjelasan masing-masing perintah pembuatan user: 

useradd 

Pembuatan user account dengan useradd memiliki aturan tersendiri tentang bagaimana menambahkan uid, group, direktori home, dll. 
debian:~# useradd –-help 
Misal: 
Penulis ingin membuat sebuah user account baru dengan nama debian, dengan ketentuan sbb: 
Memiliki direktori home dengan nama `/home/debian` 
Berada pada group `linuxsttpln` UID user debian 504 Menggunakan shell `csh` Menggunakan password `debiangelo` 

debian:~# passwd debian 
Enter new UNIX password: 
Retype new UNIX password: 
passwd: password updated successfully 

adduser 

Penggunaan perintah adduser tidak jauh berbeda dengan perintah useradd. Untuk melihat opsi-opsi apa saja yang dibutuhkan, gunakan perintah berikut 
debian:~# adduser –-help 
adduser [--home DIR] [--shell SHELL] [--no-create-home] [--uid ID]
[--firstuid ID] [--lastuid ID] [--gecos GECOS] [--ingroup GROUP 
|--gid ID][--disabled-password] [--disabled-login] user 

Menghapus User Account 

Penghapusan user account dapat menggunakan perintah berikut: 
debian:~# userdel –r namauser 
Misal: 
User `linuxgila` akan dihapus pada sistem debian GNU/Linux, maka perintah yang digunakan adalah: 
debian:~# userdel –r linuxgila 
atau dapat menggunakan perintah `deluser` seperti contoh berikut: 
debian:~# deluser –-help 
deluser: removing user and groups from the system. Version: 3.57 
deluser user remove a normal user from the system 
example: deluser mike 
--remove-home remove the users home directory and mail spool 
--remove-all-files remove all files owned by user 
--home <dir> remove home only if /etc/passwd home dir matches directory given here 
--backup backup files before removing. 
--backup-to <dir> target directory for the backups. 
Default is the current directory. 
--system only remove if system user 

Menghapus User pada Group
Penghapusan user pada group dapat menggunakan perintah berikut: 
debian:~# deluser user group 

sumber : - manajemen user
         - modul PLJ 2 


Kaleidoskop TI 2011 : Produk, Tokoh, dan Peristiwa



Dari sejumlah produk, tokoh, dan peristiwa menarik di dunia TI sepanjang 2011, kami memilih 11 tema di antaranya yang paling mampu mewakili. Mulai dari Siri sampai perkembangan bisnis online di negeri kita sendiri.
Sejujurnya, pada tahun 2011 ini, tidak banyak inovasi baru yang dilahirkan. Sejumlah produk anyar yang muncul kebanyakan sekadar meneruskan produk sebelumnya yang telah hadir tahun lalu, seperti iPad 2, iPhone 4S, dan komputer tablet Android. Teknologi mutakhir yang baru tercetus tahun ini sepertinya hanya Ultrabook milik Intel.
Jika dilihat lagi, sepertinya headline berita TI tahun 2011 lebih banyak didominasi tokoh dan peristiwa, Kabar meninggalnya Steve Jobs, pendiri Apple, jelas mencuri perhatian utama. Seluruh media mewartakan perginya sang maestro, bahkan sampai menerbitkan edisi khusus tentangnya. Buku biografi Jobs pun ikut laris. Namun, khusus media di tanah air, dua nama lokal pun sempat mewarnai halaman muka, yakni Briptu Norman dan Ayu Ting Ting. Keduanya populer berkat videonya di YouTube.
Masih banyak lagi cerita-cerita yang mewarnai dunia TI sepanjang 2011, seperti dari dunia sekuriti, hak paten, serta startup dan bisnis online lokal. Semuanya coba kami rangkum dalam kilas balik yang tersaji berikut ini. (Erry FP)


iPad 2: Kian Ramping, Kian Gegas
Meneruskan jejak iPad pada tahun 2010, Maret silam Apple meluncurkan penerusnya, iPad 2. Ukuran tetap 9,7”, tapi dimensi lebih tipis dan ringan. iPad 2 juga lebih gegas berkat prosesor Apple A5 dual core 1 GHz.
Untuk pertama kalinya, Apple memasangkan dual camera pada sabak digital ini sehingga pengguna bisa memanfaatkan feature panggilan video FaceTime ke seluruh peranti berbasis iOS.
Meski begitu, kabarnya penjualan iPad 2 tidaklah sespektakuler pendahulunya. Total penjualan iPad (dan iPad 2) sepanjang tahun fiskal 2011 mencapai 32 juta unit, tapi mungkin hanya sekitar 7 – 8 juta di antaranya yang disumbangkan iPad 2.
Hal ini ditengarai karena minimnya killer features di iPad 2 sehingga konsumen lebih memilih menunggu kehadiran iPad 3 tahun depan.



Siri, Pesona Utama iPhone 4S
Ketika undangan tersebar kepada para jurnalis untuk menghadiri suatu acara di markas Apple, 4 Oktober lalu, rumor langsung merebak kalau pada hari itulah, iPhone 5 akan diumumkan. Namun, penantian tersebut berujung kekecewaan karena “hanya” iPhone 4S yang hadir.
Akan tetapi, publik tetap dibuat terpikat oleh pesona iOS 5 dan Siri, feature asisten pintar yang tersemat di dalamnya.
Layaknya seorang asisten pribadi, Siri akan melakukan apa yang Anda perintahkan. Contohnya membacakan dan menulis SMS/email, menanyakan perkiraan cuaca, dan memasukkan jadwal ke aplikasi Calendar.
Analis memperkirakan, Siri ialah faktor utama meroketnya penjualan iPhone 4S. Apple berhasil memasarkan 4 juta unit iPhone 4S dalam tiga hari pertama sejak diluncurkan, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang iPhone 4.


Kepergian Para Maestro
Rabu, 5 Oktober 2011, akan dikenang sepanjang masa sebagai hari berpulangnya Steve Jobs, sosok jenius di balik kesuksesan Apple.
Ia meninggal dunia dalam usia 56 tahun akibat sakit kanker yang telah dideritanya sejak tahun 2004. Penyakit ini pula yang memaksanya cuti beberapa kali dan akhirnya menyerahkan tongkat estafet jabatan CEO Apple kepada Tim Cook, Agustus lalu.
Seluruh dunia berduka. Wajar saja, karena Jobs adalah satu dari segelintir tokoh yang mampu mengubah percaturan industri TI.
Namun, di samping Jobs, dunia TI tahun ini pun kehilangan dua maestro di bidang programming dan peranti lunak. Nama pertama adalah Dennis Ritchie, penemu bahasa pemprograman C dan salah satu pengembang sistem operasi UNIX. Ia wafat dalam usia 70 tahun pada 13 Oktober.
Nama lainnya ialah John McCarthy, pembuat bahasa pemprograman LISP. Dia juga yang pertama kali mencetuskan istilah “artificial intelligence” pada tahun 1956. John berpulang dalam usia 84 tahun pada 24 Oktober.



Sarang Madu Saling Beradu
Setelah beberapa lama “memaksakan” platform Android versi 2.x (Froyo/Gingerbread) untuk berjalan di komputer tablet, akhirnya tahun ini Google resmi meluncurkan Android 3.0.
Dengan nama kode Honeycomb, sistem operasi ini dikembangkan khusus untuk beradaptasi dengan layar besar khas tablet, baik dari segi antarmuka maupun dukungan aplikasi.
Tak perlu menunggu lama, sebagian besar vendor langsung merilis tablet yang dibekali si sarang madu. Sebut saja Acer Iconia Tab, Samsung Galaxy Tab 10.1, Motorola Xoom, HTC Flyer, Asus Eee Pad Transformer, dan Lenovo IdeaPad K1/ThinkPad Tablet. Dalam waktu singkat, update Honeycomb terbaru kini telah mencapai versi 3.2.
Dari sisi penjualan, Android Community mengestimasi sekitar 3,4 juta tablet Honeycomb berada di tangan konsumen hingga Oktober 2011. Angka ini masih jauh tertinggal dari iPad yang terjual mencapai 20 juta unit.


Ultrabook Mulai Bersiap
Gerah dengan popularitas komputer tablet, Intel menjawab dengan Ultrabook.
Inilah genre baru untuk perangkat komputasi yang tipis dan ringan, tapi tetap mempunyai performa andal. Bisa dibilang, Ultrabook merupakan percobaan kedua Intel di genre ini setelah lini prosesor ULV (Ultra Low Voltage) yang tergolong gagal secara komersial.
Berbeda dengan ULV, Ultrabook tetap menggunakan prosesor berbasis Sandy Bridge. Untuk dua tahun ke depan, Intel telah mempersiapkan arsitektur Ivy Bridge dan Haswell yang diklaim akan mewujudkan mimpi all-day computing dengan satu kali isi baterai.
Hingga artikel ini ditulis, sudah ada tiga produk Ultrabook yang beredar di pasaran, yakni Acer Aspire S3, Asus Zenbook, dan Toshiba Portege Z830. Sayangnya, harga yang dipatok masih cukup tinggi. Aspire S3 punya harga paling terjangkau (Rp7 jutaan), sementara Asus dan Toshiba masih di atas US$1000.


Google+ Menantang Facebook
Sudah menjadi rahasia umum jika dua raksasa internet, Google dan Facebook, saling berseteru dalam banyak hal. Inovasi baru yang salah satu pihak lakukan bakal segera ditiru pula oleh pihak yang lain.
Demikian pula yang terjadi tahun ini ketika Google meluncurkan jejaring sosial bernama Google+ (sebelumnya gencar dirumorkan dengan nama Google Me).
Secara kasatmata, Google+ dimaksudkan untuk menandingi popularitas Facebook. Terlihat dari layoutantarmuka dan sejumlah feature yang serupa. Akan tetapi, Google+ punya Circles untuk memilah teman-teman kita sesuai kategori yang diinginkan. Walhasil, kita bisa meng-update status yang berbeda-beda untuk setiap circle. Ada juga feature Hangouts (fasilitas video chat bersama teman-teman di dalam circle) dan Pages (laman khusus pemilik bisnis).
Dalam waktu 100 hari sejak peluncurannya, Google+ mampu menarik 40 juta pengguna, membuatnya sebagai jejaring sosial dengan pertumbuhan tertinggi dalam sejarah web.
Ironisnya, predikat pengguna Google+ terpopuler sempat ditempati oleh Mark Zuckerberg (pendiri Facebook) dengan 599 ribu pengikut, sebelum akhirnya disusul Larry Page (CEO Google) akhir Oktober lalu.


Social Media Revolutions
Menyebut perubahan politik di sejumlah negara sebagai Social Media Revolutions mungkin sepertinya terdengar berlebihan.
Namun, tahun ini, aksi di jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook terbukti berhasil membuat aksi pergerakan masyarakat kian nyaring terdengar. Ketika suara mereka dibungkam di media tradisional, tak pelak media internet menjadi kanal komunikasi utama.
Fenomena penggunaan jejaring sosial sebagai sarana pergerakan massa sebetulnya telah terjadi saat pemilu Iran tahun 2009. Ketika itu, masyarakat Iran sukses memaksa pemerintah Ahmadinejad mengadakan pemilu ulang.
Aksi serupa terjadi lagi tahun ini dan masih berlokasi di wilayah Timur Tengah, berturut-turut dari Tunisia, Mesir, Suriah, Libya, dan Bahrain. Hasilnya, tiga rezim pemimpin negara: Zine El Abidine Ben Ali (Tunisia), Husni Mubarak (Mesir), dan Muammar Qaddafi (Libya) akhirnya berhasil digulingkan.
“Mulai sekarang,” kata Leonard Shyles (profesor bidang komunikasi) dari Villanova University kepada situs CSMonitor, “Anda tidak akan bisa bercerita tentang demokratisasi tanpa mengapresiasi cara kerja media sosial.”


Tren Adu Paten
Ketika para raksasa bertempur, semua senjata dikeluarkan. Dalam sudut pandang perusahaan TI, bukan hanya adu inovasi dan teknologi yang jadi andalan, koleksi hak paten pun dikeluarkan. Tujuannya satu: menjegal pergerakan lawan.
Langkah ini yang mewarnai tahun 2011, saat sejumlah perusahaan saling tuntut satu sama lain atas tuduhan pelanggaran paten.
Yang paling menarik perhatian adalah suksesnya tuntutan Apple terhadap Samsung dengan tuduhan desain Samsung Galaxy Tab meniru iPad. Dampaknya, pemasaran Galaxy Tab di Eropa dan Australia harus dihentikan.
Kasus lain ialah keberhasilan Microsoft menuntut HTC atas ponsel Android-nya yang diklaim menggunakan teknologi yang hak patennya dimiliki Microsoft. Sebagai konsekuensi, HTC harus membayar US$15 kepada Microsoft untuk setiap ponsel Android yang terjual. Google pun dituntut Oracle karena memakai bahasa pemprograman Java di Android.
Sejauh ini, Google (dan anggota “kubu Android”) memang menjadi sasaran utama kompetitor untuk dituntut karena melanggar hak paten. Oleh karena itu, analis memprediksi, alasan utama Google membeli Motorola Mobility senilai US$12,5 miliar–akuisisi termahal yang pernah mereka lakukan–adalah guna menguasai lebih dari 17 ribu hak paten.


Peretas Mencuri Pentas
Awal tahun ini, dunia sekuriti dihebohkan dengan aksi kelompok peretas bernama Anonymous. Kiprah mereka terjadi pada Januari dan Februari lalu melalui serangan DDoS (Distributed Denial of Service) kepada situs pemerintahan Tunisia dan Mesir, berkaitan dengan pembatasan akses internet di kedua negara itu dalam upaya meredam revolusi massa.
Namun, 2011 adalah tahunnya Lulzsec. April silam, kelompok peretas ini berhasil membobol sistem keamanan Sony PlayStation Network. Dalam penyerangan ini, mereka memperoleh akses ke 77 juta pengguna Playstation di seluruh dunia–terbesar sepanjang sejarah.
Tak berselang lama, giliran basis data pengguna Nintendo Wii dan Sega yang sukses diintip Lulzsec. Sebagai informasi, dalam melakukan aksinya, Lulzsec menggunakan tiga cara, yakni SQL injection,cross-site scripting (XSS), dan remote file inclusion (RFI).
Selain peristiwa yang menimpa Sony, sejumlah kasus peretasan juga disebut lembaga riset keamanan Imperva sebagai Top 2011 Data Breaches, antara lain Yale University (pencurian 43 ribu data), jejaring sosial Cyworld (35 juta data), dan situs berita PBS (ribuan username dan password).


Panggung Milik Sang Briptu
Semenjak fenomena duo “Keong Racun”, Sinta & Jojo, terjadi tahun lalu, YouTube kian dilirik sebagai jalan pintas menuju ketenaran instan.
Tentu saja, tidak semuanya berhasil. Ada syarat utama yang mesti dipenuhi yaitu unik dan, kalau memungkinkan, mendobrak batas.
Dua hal itulah yang dimiliki Briptu Norman Kamaru, seorang anggota Brimob asal Gorontalo yang populer seketika berkat joget “Chayya Chayya” di YouTube. Aksinya dianggap mematahkan persepsi publik terhadap polisi yang selama ini identik dengan ketegasan dan kekakuan. Sontak, namanya muncul di berbagai media massa, termasuk sebagai bintang sinetron.
Tokoh lain di ranah hiburan tanah air yang meroket berkat YouTube tahun ini ialah Udin “Sedunia” dan yang paling gres, Ayu Ting Ting.
Tapi, sadarkah Anda kalau nama Sinta & Jojo seakan menghilang dari peredaran? Begitulah, yang cepat mencuat, biasanya akan cepat pula tenggelamnya.


Warna-warni Bisnis Online Lokal
Dunia startup tanah air makin semarak dan menginjak fase kematangan. Hal ini bisa dilihat dari kian banyaknya jumlah pelaku startup yang bermunculan dari berbagai daerah. Komunitas #StartupLokal juga telah merayakan ulang tahun pertama, April silam. Sebelum itu, empat inisiatornya sempat diundang ke Irlandia guna mengobservasi ekosistem startup di sana.
Perhatian dari pihak luar pun bertumbuh pesat, khususnya dari investor dan pemilik modal, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebut saja nama-nama seperti Bakrie, Sampoerna, Djarum, Telkomsel, Merah Cipta Media, Merah Putih Inc., dan Founder Institute. Mereka tidak sekadar menyediakan dana melimpah bagi pelaku startup yang prospektif, tapi yang terpenting adalah program mentoring untuk menjalankan bisnis secara sehat dan menguntungkan.
Menariknya, pemerintah juga tidak mau ketinggalan dalam memelihara ekosistem startup ini. Salah satu wujudnya dengan membentuk kementerian khusus ekonomi kreatif di bawah komando Mari Elka Pangestu.
Prospek berbisnis online juga menarik minat pemodal-pemodal besar untuk ikut terjun, khususnya ke arena e-commerce. Grup MNC memiliki Rakuten.co.id, Grup Djarum punya Blibli.com, Telkom dengan Plasa.com, sementara Multiply membuka kantor cabang di Indonesia. Beberapa bank nasional pun ikut serta, antara lain Bank Mandiri dengan Tokone.com dan Bank Mega dengan Lojai.com.
Ranah bisnis online lokal tahun ini diwarnai pula oleh beberapa akuisisi. Mengikuti jejak Koprol tahun lalu, dua situs daily deals tanah air, Disdus dan DealKeren, telah dibeli oleh perusahaan asing, masing-masing Groupon dan LivingSocial. Nilai akuisisinya tidak diketahui.
Konglomerat lokal, Chairul Tanjung dan Para Group-nya, pun tidak mau kalah dengan mengakuisisi portal berita online nomor satu di Indonesia, Detik.com. Dikabarkan, Budiono Darsono dan Abdul Rahman (pendiri Detik.com) meraup kompensasi setidaknya US$60 juta untuk transaksi ini.